Ingin mengenalkan anak pada keindahan biota laut? Tidak perlu repot-repot menyelam sendiri ke samudera. Datang saja ke SeaWorld, Jakarta.
SeaWorld merupakan salah satu tempat alternatif yang menarik bagi anak-anak untuk mengisi liburan. Selain berekreasi, si kecil juga mendapatkan pendidikan dan wawasan mengenai fauna laut yang banyak terdapat di kawasan Indonesia.
Mengingat bahwa negeri kita ini merupakan kawasan maritim, yang kaya dengan berbagai biota laut, maka SeaWorld Indonesia (SWI) hadir di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Pada tgl. 3 Juni 1994, tempat wisata ini mulai beroperasi. Menempati area seluas 3 hektar dengan bangunan induk untuk pameran seluas 4500 meter, SWI menerapkan konsep "Wisata Didik".
Dari Berbagai WilayahUntuk mendapatkan berbagai koleksi biota laut, tidaklah semudah kita menjaring ikan di kolam. Lebih dari 300 jenis ikan, baik yang besar dan kecil, merupakan hasil kerja keras para awak SWI yang mengumpulkan mereka dari berbagai tempat di seluruh perairan Indonesia. Dengan kapal yang sempat dimiliki, sejak 1993, mereka bisa mencari ikan ke mana saja dan kapan saja.
Perairan Pulau Seribu, Pelabuhan Ratu, dan Pulau Karimun Jawa, merupakan lokasi-lokasi yang kerap dijelajahi untuk menambah koleksi yang ada. Dari pengalaman-pengalaman mengumpulkan berbagai jenis ikan, menangkap ikan hiu merupakan pengalaman yang paling berkesan bagi awak SWI. Selain menunggu hiu berhasil memakan pancing, mereka pun harus "rela" dibawa ke tengah laut oleh sang hiu. Setelah hiu itu lelah, barulah mereka bisa menangkapnya.
Saat ini, SWI sudah tidak mempunyai kapal untuk menjelajahi lautan. Namun, bukan berarti SWI tidak akan menambah koleksi biota lautnya, lho. Para penghuni laut tetap bisa didapat dan dikumpulkan dengan cara bekerja sama dengan para nelayan atau lewat tukar-menukar dengan Underwater World di Australia, Jepang, dan Singapura.
Hasil kerja keras ini sekarang sudah bisa dinikmati pengunjung di berbagai akuarium besar tembus pandang yang terdapat di ruang pamer SeaWorld. Bahkan, kita juga bisa merasakan "berada" di bawah laut, saat memasuki terowongan sepanjang 80 meter yang terdapat di bawah akuarium raksasa. Terowongan yang dilengkapi lantai bergerak ini memudahkan kita melihat berbagai jenis ikan laut baik dari yang jinak hingga buas dengan bentuk besar maupun kecil.
Setiap hari pada jam-jam tertentu, seperti pukul 11.00 dan 14.00 sore, para penyelam memberi makan ribuan ikan di akuarium raksasa tersebut. Acara pemberian makan ini juga termasuk sebuah atraksi yang menarik, lho. Penghuni kolam SWI selalu mendapatkan perawatan dengan baik, karena bila ada yang harus dirawat terlebih dahulu, nanti setelah sehat barulah mereka boleh diperlihatkan kembali. Sehingga mereka selalu terlihat sehat, lincah, dan menawan.
Program KonservasiBeberapa koleksi SWI juga diperkenankan untuk di sentuh, seperti tukik atau bayi bulus, teripang, mimi dan mintuno, ikan pari burung kecil, dan hiu blektip yang jinak. Sedangkan ikan seperti hiu, paus, ikan pari yang besar-besar, serta jenis ikan kecil namun cukup agresif dan buas hanya bisa dipandang saja. Apalagi, diantaranya juga memiliki racun yang cukup mematikan, seperti pari burung yang bentuknya mirip kapal selam dengan ekor bak pipa besi.
Buaya Muara (Crocodylys porosus) merupakan salah satu koleksi binatang buas SWI. Reptil yang telah bertahan jutaan tahun dan sekarang hampir punah ini kehadirannya untuk mengenalkan masyarakat agar ikut melindungi, agar tidak diburu untuk diambil kulitnya. Buaya yang umumnya ditemukan di perairan tawar berukuran antara 1,1 meter sampai 1,3 meter. Ada juga jenis buaya lain, seperti buaya sinyulong yang memiliki moncong panjang dan lebih ramping.
SWI juga melakukan Program Konservasi Penyu. Eksploitasi penyu terutama daging, kerapas, dan telurnya menyebabkan populasinya menurun. Perusakan pantai tempat penyu bertelur turut mempercepat hilangnya penyu di muka bumi. SWI membantu usaha penyelamatan penyu dengan memperkenalkan penyu kepada pengunjung dan menjelaskannya status keberadaannya di Indonesia. Penyu-penyu tersebut secara kontinyu akan dilepaskan kembali ke alam.
Bahkan, sekarang SWI juga tengah memperkenalkan wahana baru, yaitu "Akuarium Dermaga". Akuarium ini menampilkan kehidupan di sekitar dermaga, yang umumnya merupakan daerah terumbu karang atau daerah dengan dasar berpasir. Di sini, pengunjung akan menjumpai berbagai hewan yang tinggal di sekitar terumbu karang, seperti kelompok ikan kardinal, ikan sebelah, bulu babi teripang. Meski begitu, tidak semua ikan dan hewan dapat hidup di daerah dermaga yang "terbuka".
Salah satu ikan unik yang hidup di akuarium ini adalah ikan sebelah, yaitu saat dewasa kedua matanya berada di satu sisi tubuhnya saja. Padahal, ketika masih kecil, kedua matanya berada di dua sisi seperti ikan-ikan lainnya. Ia juga mempunyai kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan ini digunakan untuk menghindar dari pemangsa maupun untuk mencari mangsa. ikan ini juga termasuk ikan yang digemari untuk dikonsumsi.
Program Pendidikan SWISebagai Wahana Wisata Didik, SWI adalah tempat yang tepat untuk belajar mengenai kehidupan samudera. Program pendidikan yang telah berlangsung sejak Agustus 1994 ini bernama "Belajar di SeaWorld Menyenangkan". Program ini dirancang untuk mendukung kurikulum pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Biologi seiring dengan keingintahuan para siswa dan mendorong siswa belajar mandiri. Kegiatan ini termasuk pengamatan langsung pengelolaan ekosistem kelautan yang mencakup koleksi kurang lebih 5000 ekor biota laut serta 350 spesies.
Selain diikuti secara perorangan, program ini juga bisa termasuk kunjungan sekolah ke SeaWorld. Tujuannya menarik minat dan menambah kesempatan siswa untuk lebih mengetahui kehidupan laut dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi biologi/IPA yang sedang dipelajari melalui metoda interaktif. Jika Anda mempunyai hobby menyelam dan ingin belajar mengenai kehidupan bawah air, bergabunglah dalam program menyelam bersama hiu.
Sebagai wujud kepedulian SWI dalam bidang pendidikan, pada liburan kali ini para siswa-siswi yang berprestasi dari tingkat 1 SD-3 SMU dengan peringkat I, II dan III dikelasnya masing-masing dapat masuk ke SeaWorld Indonesia (SWI) secara gratis. Para juara kelas ini cukup menunjukkan rapor asli atau fotokopi rapor yang telah dilegalisir dan bagi pendamping mereka akan mendapatkan diskon 20%.